Sabtu, 13 November 2010

gunung merapi

Tipe Letusan Merapi Berubah
Headline
Pakar vulkanologi dari Universitas Kyoto, Jepang menilai tipe letusan Gunung Merapi kini berubah, dibandingkan dengan letusan 2006.
Oleh:
Sabtu, 13 November 2010 | 10:55 WIB
INILAH.COM, Yogyakarta - Pakar vulkanologi dari Universitas Kyoto, Jepang Masato Iguchi menilai tipe letusan Gunung Merapi kini berubah, dibandingkan dengan letusan 2006 yang ditandai adanya pembentukan kubah lava.

"Saya hingga kini belum mengetahui penyebab mengapa tipe letusan Gunung Merapi berubah, namun ini biasa terjadi," ujarnya di Yogyakarta, Jumat (12/11/2010).

Ia membandingkan letusan Merapi mirip dengan gunung Miyake di Jepang. Gunung ini memiliki tipe erupsi yang sama yakni setiap 20 tahun sekali, ditandai keluarnya alira lava. Pada 2000, Miyake meletus dan menciptakan kaldera bediameter satu kilometer serta letusan besar dengan kolom asap setinggi 10 km.

Perubahan tersebut disebabkan pergerakan magma dalam volume besar. "Tetapi belum bisa dipastikan apakan ini juga terjadi pada Gunung Merapi," jelas Iguci.

Untuk memantau aktivitas Merapi, para ahli kini memasang microfon infrasonic yang bisa mengetahui jika terjadi letusan. Selaam ini letusan seringkali tidakdiketahui karena gunung itu tertutup kabut.

"Pengamat selama ini sering tidak mendengar letusan Gunung Merapi, meskipun sebenarnya gunung meletus sehingga dengan adanya mikrofon infrasonik maka akan diperoleh data lebih baik tentang letusan Merapi," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, mikrofon infrasonik tersebut akan mampu menangkap gelombang udara yang diakibatkan letusan Gunung Merapi dan pengamat tidak hanya mendasarkan pengamatan pada seismograf atau pengamatan visual. "Kami kemudian akan menganalisa data yang masuk sehingga memperoleh statistik yang baik tentang jumlah letusan Merapi," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar